By.Ahmad Saepudin
“KEBIASAAN SANTRI MELANGGAR”
Terkadang santri melanggar itu biasanya di karnakan adanya permasalahan
di keluarga atau pada dirinya sendiri, mungkin kita
mengira bahwa santri melanggar itu karena kebiasaan, padahal santri melanggar
itu pingin di perhatiin, bisa juga karna
di rumah tidak ada yang memperhatikan, sehingga dia mencari kesalahan, maka kita harus tau sebagai
pendidik,
dan harus bisa
membaca situasi dan kondisi para santri agar kita tidak salah menilai.
Adanya santri melanggar berarti adanya kepedulian kita terhadapa santri, hidup
tanpa adanya salah tidak
mungkin. Dalam hadis dikatakan “Manusia
tempatnya salah dan lupa”, dari hadis tersebut kita bisa menyimpulkan ,
bahwa manusia tempatnya salah, jadi kalau salah itu wajar, tapi bukan berarti
kita selalu salah terus menerus, tanpa ada nya perubahan atau perbaikan.
pelanggaran yang sering dilakukan oleh santri adalah
Gosop ( pake barang orang tidak izin pemiliknya) meroko, dan kabur. Kabur juga
bisa di sebut keluar pondok tanpa izin pengasuhan, kabur adalah kebiasan santri
yang sering dilakukan ketika santri pingin menghadiri acara atau main-main.
karna santri merasa jenuh, bosan, kepingin jajan,atau pingin mencari suasan
baru. walaupun dia tahu bahwa apa yang dilakukannya salah, itu tidak menjadi
pengalang pokonya, bagaimana dia bisa kabur, sebab karna naf'su yang di
kedepankan sehingga akibat atau resiko yang di tetapkan oleh pengasuhan tidak
difikirkan lagi, memang bagi santri kabur itu udah hal biasa, tetapi tidak
semua orang bisa melakukanya, terkada santri ada juga yang merasa takut dengan hukuman atau sangsi yang di berikan,
sehingga tidak semua santri bisa kabur atau melanggar peraturan pondok, hanya
santri-santri yang mempunyai keberanian saja. Yang bisa melalkukan pelanggaran
tersebut walaupun resikonya besar, oleh karna itu kebiasaan inilah yang selalu
melekat didalam diri seorang santri sehingga menjadi kebiasaan dan turun
menurun. ada juga yang berkata "Rasanya tidak sempurna menjadi
santri kalau tidak melanggar aturan", adapun sangsi pelanggaran
yang di berikan atau yang sudah di tetapkan oleh pengasuhan kepada santri yang
melanggar, biasanya pelanggaran pertama yaitu peringatan dan menulis surat
Al-Qur'an, sebanyak 10 halaman atau surat pilihan. jika
dua kali melanggar dibotak
alias di mahluk bisa juga pelotos kalau bahasa santrinya, jika pelangaran terulang lagi. biasanya pemanggilan orang tua atau bisa jadi di keluarkan dari
pondok tersebut. Padahal kalau kita fikir buat apa sih kabur, kenapa tida izin
aja, dari pada kabur akibatnya dibotak kan malu, ya seandanya di pondok hanya
ada santri putra saja, mungkin biasa-biasa saja. tetapi bagaimana kalau
seandanya pondok itu ada santriwatinya apa tidak malu tuh,